Implementasi Penyediaan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melalui Program Hunian Terjangkau Tanpa Uang Muka di DKI Jakarta

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Faisal Rahman
Nurliah Nurdin
Asropi Asropi

Abstract

Implementasi program hunian terjangkau tanpa uang muka sebagai upaya pemerintah dalam menangani permasalahan MBR belum mencapai hasil sesuai harapan. Dengan angka kepemilikan yang rendah, hanya 0,39%, dan perubahan persyaratan penghasilan yang meningkat dua kali lipat, sekarang mencapai Rp. 14,8 juta, program ini jauh dari mencapai sasarannya. Terlebih lagi, pergeseran kepemilikan dari MBR ke masyarakat berpenghasilan menengah mengindikasikan ketidakberlanjutan implementasi kebijakan. Kendati nilai kepemilikan terendah, sekarang pemerintah lebih fokus pada kelompok berpenghasilan lebih besar, menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses perumahan yang terjangkau. Perubahan ini memunculkan kekhawatiran akan ketidakmampuan program menyentuh lapisan masyarakat yang seharusnya menjadi fokus utama. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi mendalam terhadap kebijakan ini untuk menemukan solusi yang lebih efektif dan merata dalam mengatasi permasalahan perumahan bagi MBR.Kata kunci: Implementasi, DKI Jakarta, MBR, Hunian Terjangkau

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Ahmad, Faizah. (2012). Home Owning Democracy for the Urban Poor: A Case Study of Kuala Lumpur, Malaysia. Journal of Sustainable Development, Vol. 5, No. 1; January 2012. pp. 13-22
  2. Asropi. (2020). Sustainable Development in Local Government: A Lesson from Indonesia. www.ijicc.net. (Vol 10(10), p. 579-593
  3. Edward III, George C (edited), (1984), Public Policy Implementing, Jai Press Inc, London-England.
  4. Firdaus. M S Adam. (2018). Program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dalam Penyediaan Hunian. Jurnal Analis Kebijakan, Vol. 2, No. 2.
  5. Gilbert, Alan G. (2014). Free housing for the poor: An effective way to address poverty?. j o u r n a l h o m e p a g e : w w w . e l s e v ie r . c o m / l o c a t e / h a b i t a t i n t. p. 253-261
  6. Grindle, Merilee S. (1980). Politics and Policy Implementation in The Third World, Princinton University Press, New Jersey.
  7. Hayat dkk. (2018). Reformasi Kebijakan Publik Perspektif Makro dan Mikro. In himia.umj.ac.id. https://www.researchgate.net/publication/335788910
  8. Karunia, R. L. (2020). Implementation of Good Corporate Governance?: Lesson From Stated Owned Enterprises in Indonesia. Journal Of Archaeology Of Egypt/Egyptology, 17(8), 48–58.
  9. Karunia, R. L., Darmawansyah, D., Dewi, K. S., & Prasetyo, J. H. (2023). The Importance of Good Governance in the Government Organization. HighTech and Innovation Journal, 4(1), 75–89. https://doi.org/10.28991/HIJ-2023-04-01-06
  10. KepGub No 588 Tahun 2020 tentang Batasan Penghasilan Tertinggi Penerima Manfaat Fasiltitas Pembiayaan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
  11. Koppell, J. (2005) “Public administration review,” Public Administration Review, vol. 65, pp. 94–108.
  12. Lane, Jan-Eric and Svante Ersson. (2010). Policy Implementation in Poor Countries, Umea University, Sweden
  13. M. Trinanti. (2013). Studi Mengenai Implementasi Kebijakan Program Layanan Referensi di Perpustakaan Universitas Surabaya. In journal.unair.ac.id.
  14. Mahmudi. (2013). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
  15. Martoyo, M., Adeng, A., Erwantoro, H., Karunia, R. L., Alamsyah, A., & Amin, F. (2023). Keeping Bung Hatta’s idea: Cooperatives for social and economic development. Res Militaris, 13(2), 3765–3776. https://resmilitaris.net/index.php/resmilitaris/article/view/2914
  16. Mendrofa A, dkk. (2017). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Keputusan Pembelian Rumah Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Jurnal Program MM Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya.
  17. Mu’am, A., Nurdin, N., Sudrajat, A., & Karunia, R. L. (2023). The Influence of Original Revenue and Transfer Revenue on Capital Expenditure in South Tangerang City. JTAM (Jurnal Teori Dan Aplikasi Matematika), 7(1), 58. https://doi.org/10.31764/jtam.v7i1.10229
  18. Mursyidi. (2013). Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
  19. Nugroho, A. A., & Rahayu, N. S. (2020). Transformation of Innovation Values and Culture: Innovation Analysis of Regional Planning System in Special Region of Yogyakarta, Indonesia. In International Journal of Innovation, Creativity and Change. Www.ijicc.net (Vol. 11, p. 2020). www.ijicc.net
  20. Panjaitan, H. (2018). Down Payment (DP) Nol Rupiah Dalam Kepemilikan Rumah Menurut Hukum Positif Di Indonesia. In ejournal.uki.ac.id (Vol. 4).
  21. Parsons, Wayne. (1995). Public Policy, an introduction to the theory and practice of policy analysis, Princinton University Press, New Jersey.
  22. Patadjenu, S., Silitonga, M. S., & Asropi, A. (2023). Tata Kelola Kolaboratif Pengembangan Pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia, 17(1), 23–48. https://doi.org/10.47608/jki.v17i12023.23-48
  23. Ripley, Rendal B. and Grace A. Franklin. (1986)). Policy Implementation and Bureaucracy, second edition, the Dorsey Press, Chicago-Illionis
  24. Sabatier, Paul. (1986). “Top down and Bottom up Approaches to Implementation Research” Journal of Public Policy 6, (Jan), h. 21-48.
  25. Sabowo, H K. (2013). Aspek Hukum Pembangunan Perumahan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Jurnal Hukum dan Dinamika Masyarakat Vol.10 No.2.
  26. Sedarmayanti. (2003). Good Govenance (Kepemerintahan yang Baik) dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju.
  27. Sujarweni, W.V. (2015). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
  28. Suwarno, Y., & Wati, N. K. (2020). E-Government Institutional Capacity in Provincial Governments of West-Java and East-Java. Jurnal Studi Pemerintahan, 11(2). https://doi.org/10.18196/jgp.112117
  29. Suryanto, A., & Nugroho, A. A. (2020). Improving Public Participation In Innovation Management Of Village-Owned Enterprise: Lesson Learned From The Best Village-Owned Enterprise In Indonesia Pjaee, 17 (4) (2020) Improving Public Participation In Innovation Management Of Village-Owned Enterprise: Lesson Learned From The Best Village-Owned Enterprise In Indonesia Improving Public Participation In Innovation Management Of Village-Owned Enterprise: Lesson Learned From The Best Village-Owned Enterprise In Indonesia Pjaee, 17 (4) (2020). In Journal Of Archaeology Of Egypt/Egyptology (Vol. 17, Issue 4, pp. 2072–2082).
  30. Suryanto, A., Prasetyo, A. G., Nurdin, N., & Aswad, M. (2023). The Reform of Apparatus Competence Development in Indonesia: Improving the Implementation System and the Implementing Actors. Information Sciences Letters, 12(4), 1307–1317. https://doi.org/10.18576/isl/120445
  31. Wasistiono, S. (2007). Desentralisasi, Demokratisasi dan Pembentukan Good
  32. Governance. Jakarta: LIPI Press.
  33. Yuliastuti N, dkk. (2019). Sosialisasi Pendataan Perumahan Berbasis Tabungan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Jurnal Pasopati ‘Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi’, Vol. 1, No. III.
  34. ?róbek, Sabina. (2015). The Influence of Environmental Factors on Property Buyers’ Choice of Residential Location in Poland. Journal of International Studies, Vol. 8, No 3, 2015, pp. 164-174.