Analisis Budaya Kerja Aparatur Sipil Negara: Studi Kasus Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Jarot Hidayat Purwanto

Abstract

Penerapan budaya kerja aparatur sipil negara tampaknya tidak dapat dipisahkan dalam upaya meningkatkan kinerja untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi. Melaksanakan Budaya Kerja mempunyai arti yang sangat dalam, karena akan merubah sikap dan perilaku ASN untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan. Nilai-nilai yang terdapat dalam budaya kerja yang dipatuhi oleh para pegawai akan mampu mengarahkan suatu pekerjaan menjadi bermutu dan produktif. Namun ternyata tidak mudah dalam merubah pola pikir dan budaya kerja aparatur lama yang telah tertanam dan berakar kuat menjadi budaya kerja baru sehingga dapat berkinerja tinggi. Kepemimpinan memegang peran yang penting dalam penerapan buadaya kerja pada suatu organisasi. Dengan keteladanannya dan komitmen bersama diharapkan dapat mewujudkan rasa memiliki yang kuat terhadap budaya organisasinya. Penguatan budaya kerja yang dikehendaki dari ASN dapat diperoleh melalui tahap perumusan nilai (core value), implementasi budaya kerja serta tahap monitoring dan evaluasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, aparatur BPSDM Provinsi Jawa Barat dalam menerapkan nilai-nilai budaya kerja secara umum dalam kategori baik, namun perlu ada penguatan melalui formalisasi nilai-nilai budaya kerja sebagai nilai organisasi.Kata kunci: budaya kerja, penerapan, komitmen

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Amalia, Farhani. 2017. Bagaimana Cara Melatih Sense Of Belonging? https:/www.dictio.id/t/bagaimana-cara-melatih-sense-of-belonging/672. (5 Maret 2020).
  2. Arachim, Dennys, 2018. Hubungan Antara Budaya Kerja Dengan Komitmen Organisasi Karyawan MNC Play Media Samarinda. http://ejournal.psikologi.fisipunmul.ac.id/site/wp-content/upload/2018/08/jurnal%20denny(08-27-18-01-49- 37).pdf. (5 Maret 2020).
  3. Aziza, Tri Noor, 2015. Transformasi Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Melalui Pendekatan Six Thinking Hats. Diambil 20 Januari 2020, dari: http://www.samarinda.lan.go.id/jba/index.php/jba/article/view/188
  4. De Bono, Edward. 2000. Six Thinking Hats.Penguin Books. Great Britain
  5. Frinaldi, Aldri. 2014. Pengaruh Budaya Kerja Pegawai Negeri Sipil Terhadap Pelayanan Publik Di Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kota Payakumbuh. https://103.216.87/index.php/humanus/article/view/4727/3696. (diunduh 23 Pebruari 2020).
  6. Handoko, Agustinus. 2012. PERC: Indonesia Terkorup di Asia Pasifik. http://nasional.kompas.com/read/2012/02/22/15413395/Survei.PERC.Indonesia.Ter korup.di.Asia.Pasifik (25 Pebruari 2020).
  7. Hermawan Hendy. 2010 Teori Belajar dan Motivasi, CV. Citra Pratama
  8. Hofstede et.al. 1990. Measuring Organizational Cultures: A Qualitative and Quantitative Study Across Twenty Cases. Administrative Science Quarterly, 35 (1990): 286-316
  9. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2015. Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 (Jakarta: Kemen PAN & RB).
  10. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Buku Saku Budaya Kerja (Jakarta: Kemdiknas)
  11. Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan (Jakarta: Gramedia)
  12. Luthans, Fred (2006) Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi
  13. Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Gajah Mada University Press)
  14. Nuryadi, 2009. Teori Belajar Prilaku Kondisioning Operan B.F Skinner, https://made82math.wordpress.com/2009/06/05/teori-belajar-b-f-skinner-danaplikasinya/ (14 Maret 2020).
  15. Osborn & Plastrik. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: BPFE).
  16. Priatna, Tedy. 2012. Etika Pendidikan, Bandung: CV. Pustaka Setia
  17. Puspita, Rina. 2008. Menjaga Dan Melindungi Budaya Kerja. Jakarta: Yudis Tira
  18. Rahmah, Aisyatur, dkk. 2013. Peran Budaya Kerja Dan Iklim Kerja Terhadap Loyalitas Pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/vie/4026 (22 Pebruari 2020)
  19. Rewansyah, Asmawi. 2010. Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good Governance (Jakarta: Yusaintanas Prima).
  20. Rhoades, L., Eisenberger, R., & Armeli, S. (2001). Affective commitment to the organization: The contribution of perceived organizational support. Journal of Applied Psychology, 86(5), 825–836. https://doi.org/10.1037/0021-9010.86.5.825 (11 Pebruari 2020)
  21. Rizqina, Zakiul Amri, dkk. 2017. Pengaruh Budaya Kerja, Kemampuan dan Komitmen Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS)†Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). http://garuda.ristekbrin.go.id/author/view/1333.
  22. Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
  23. Robbin, Stephen. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi (Jakarta: Gramedia)
  24. Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan. edisi kedua. PT Kencana Media Group: Jakarta.
  25. Srisinto. 2015. Tinjauan Kasus Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Menilik Budaya Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS). http://pusdiklat.bps.go.id/index.php?artikel/cetak@id-329. (4 Maret 20120).
  26. Triguno, Prasetya. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara).
  27. Wahyuni, Endang Sri, dkk. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Locus Of Control, Stres Kerja Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variable Intervening. http://www.neliti.com/id/publications/113442/pengaruhbudaya-organisasi-ocus-of-control.stres-kerja-terhadap-kinerja-aparat.
  28. Winarto, Joko, 2011. Teori B.F Skinner https://www.kompasiana.com/jokowinarto/550080c7a33311e73511121b/teori-b-fskinner?page=all (15 Maret 2020)