Main Article Content

Abstract

Kajian tentang peran baru widyaiswara di era pembelajaran digital mengangkat isu tentang kompetensi literasi digital widyaiswara LAN yang berhubungan dengan fasilitasi pelatihan dasar, PKP, PKA, PKN 2, dan PKN 1 yang diselenggarakan oleh LAN. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memetakan kompetensi literasi digital widyaiswara LAN pada setiap jenjang jabatannya. Selain itu kajian ini mengidentifikasi hal-hal yang perlu dikuasai oleh widyaiswara dalam memfasilitasi pelatihan tersebut di era society 5.0.  Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Responden yang terlibat dalam kajian ini sebanyak 50 orang widyaiswara yang berasal dari satker utama LAN yaitu Pusbangkom Pimnas dan Manajerial ASN, Pusbangkom TSK ASN, Pusbang Kader ASN, Puslatbang PKASN, Puslatbang KHAN, Puslatbang KMP, Balai Bahasa LAN, dan Puslatbang KDOD dengan keterwakilan setiap jenjang jabatan mulai widyaiswara ahli pertama sampai dengan widyaiswara ahli utama. Instrumen yang dikembangkan telah dilakukan uji coba dan dinyatakan valid dan reliable dengan taraf signifikansi ? = 0.05 sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data sesungguhnya.  Data penelitian diperoleh dengan menganalisis hasil kuantitatif dari kuesioner yang disebarkan, wawancara kepada responden dan data sekunder berupa studi literatur yang dilakukan oleh penulis. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa Widyaiswara LAN siap berperan sebagai fasilitator dalam era pembelajaran digital. Rata-rata kompetensi literasi digital paling tinggi sebesar 83.36 point dikuasai oleh widyaiswara ahli muda. Selanjutnya kemampuan learning agility dari widyaiswara yang paling tinggi sebesar 73.69 point ditunjukkan oleh widyaiswara ahli pertama. Walaupun hasil kajian menunjukkan bahwa di semua kelompok jabatan widyaiswara nilai aspek learning agility ini menjadi aspek yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk lebih ditingkatkan lagi penguasaannya. Learning agility yang mencakup kemampuan fleksibilitas, kecepatan, experimenting, berani mengambil resiko, berani mengambil resiko interpersonal, kolaborasi, pengumpulan informasi, mencari umpan balik dan kemampuan refleksi menjadi kunci peran baru Widyaiswara LAN. Peran baru seorang Widyaiswara LAN adalah sebagai seorang pembelajar yang terus belajar dan membelajarkan widyaiswara lainnya ataupun peserta pelatihan dan menjadi sumber keteladanan bagi peserta pelatihan. Guna mewujudkan peran baru tersebut maka rekomendasi dari hasil kajian ini adalah Widyaiswara hendaknya melakukan job enrichment dengan mengoptimalkan peran dan aktivitasnya dalam CoP (community of practice). CoP sebagai sarana komunitas belajar dapat digunakan untuk knowledge sharing antar sesama Widyaiswara, membangun kolaborasi, dan image sebagai widyaiswara pembelajar, baik melalui berbagi pengalaman, tulisan, dan penelitian sehingga akan menambah pengetahuan dan keterampilan terkait hal tersebut. Rekomendasi lain dari kajian ini diharapkan LAN sebagi pembina widyaiswara dapat memberikan ruang kepada para widyaiswara untuk mengembangkan kompetensi literasi digital dan learning agility mereka baik secara mandiri ataupun difasilitasi oleh LAN.
Kata Kunci: peran baru; Widyaiswara; literasi digital; learning agility

Keywords

peran baru Widyaiswara literasi digital learning agility

Article Details

References

  1. Anggraeni, H. (2019). Penguatan Blended Learning Berbasis Literasi Digital dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 9(2): 190-203
  2. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian dengan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
  3. Devi Riandani , 2020, Beradaptasi dengan Tatanan Normal Baru (New Normal) https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palangkaraya/baca-artikel/13208/Beradaptasi-dengan-Tatanan-Normal-Baru-New-Normal.html
  4. Dinata, K. B. (2021). ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL MAHASISWA COVID-19 proses Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan . Dampak yang mandiri . Salah satu kemampuan yang berperan cukup penting dalam memfasilitasi. 19, 105–119. https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.
  5. Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  6. George R. Terry, Leslie W. Rue 9, 2005, Dasar-dasar manajemen ; penerjemah, G.A. Ticoalu, Edisi Bahasa Indonesia ke 9, Jakarta : Bumi Aksara
  7. Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistic in Psychology and Education. 3rd Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
  8. Hakim, L. N. (2019). Learning Agility; Skill yang Wajib Dimiliki di Tengah Ketidakpastian Karir. https://haihc.com/learningagility-skill-yang-wajib-dimiliki-di-tengah-ketidakpastian-karir/.
  9. Indira Fatra Deni P, 2021, Jurnal Komunikasi Dan Publisitas Ditinjau Dalam Komunikasi Massa
  10. Irma Himmatul Aliyyah et al (2020) Hubungan Learning Agility Dan Perilaku Kolaborasi Pada Pekerja Di Jakarta, Biopsikososial Vol. 4 No. 1 April 2020, ISSN 2599 -– 0470
  11. Karlinda, N. M. (2020). Transformasi Widyaiswara di Era New Normal dalam Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Indonesia. Prosiding PITNAS DPP APWI 2020 (pp. 219-227). Bogor: CV. Dandelion Publisher.
  12. Kusumastuti, F., Astuti, S. I., & Kurnia, N. (2021). Pengantar Modul Etis Bermedia Digital. Dalam Kusumastuti, F. dkk. (2021). Modul Etis Bermedia Digital. Jakarta: Kominfo, Japelidi, Siberkreasi
  13. Landa, Z. R., Sunaryo, T., & Tampubolon, H. (2021). Pengaruh Literasi Digital Guru dan Manajemen Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Peserta Didik di SMA Pelita Rantepao. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1): 718-734
  14. Law, N., Woo, D.., de la Torre, J., & Wong, G. (2018). A Global Framework of Reference on Digital Litearcy Skills for Indicator 4.4.2. In UNESCO Institute for Statistics (UIS/2018/ICT/IP/51)
  15. Lemme, B. H. (1995). Development in adulthood. USA: Allyn & Bacon.
  16. Nasrullah, R., dkk, (2017). Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
  17. Nurhikmah. (2020). Tantangan dan Semangat Perubahan Widyaiswara dalam Pengembangan Kompetensi Menuju Smart ASN. Prosiding PITNAS DPP IWI 2020 (pp. 250-259). Bogor: CV. Dandelion Publisher
  18. OECD. (2018). The Future of Education and Skills: Education 2030.
  19. Park, Y. (2019). DQ Global Standards Report 2019: common framework for digital literacy, skills and readiness.
  20. Payton, S., & Hague, C. (2010). Digital Literacy Professional Development Resource Development.
  21. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 tahun 2020 tentang Komunitas Belajar Widyaiswara
  22. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN), (2017)
  23. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara
  24. Prihatini, M., & Muhid, A. (2021). Literasi Digital terhadap Perilaku Penggunaan Internet Berkonten Islam di Kalangan Remaja Muslim Kota. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 6(1): 23-40.
  25. Ratnah. (2020). Tantangan dan Peluang Widyaiswara dalam Menghadapi Wabah Covid-19 melalui E-Learning. Jurnal Bestari, 1(1), 22–31
  26. Hasan, Ashari & Bambang, Suncoko. (2021). Kompetensi Widyaiswara Di Era Digital dan Media Sosial. Jurnal PINUS 7 (1), 11- 30 online at: http://ojs.unpkediri.ac.id/index
  27. Risdianto, E. (2019). Retrieved from researchgate: https://www.researchgate.net/publicatio n/332423142_Analisis_Pendidikan_Indon esia_Di_Era_Revolusi_Industri_40
  28. Sharma, R., Fantin, A.-R., Prabhu, N., Guan, C., & Dattakumar, A. (2016). Digital Literacy and Knowledge Societies: A grounded theory investigation of sustainable development. Telecommunication Policy, 40(7), 628–643.
  29. SIGA, A. B. U. A. (2021). Urgensi Literasi Digital bagi Perkembangan Generasi Milenial Doctoral dissertation, STFK Ledalero.
  30. Siregar, S. (2016). Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. PT Raja Grafindo Persada.
  31. Suherdi, D., Rezki, S.F., Apdila, D., Sinuraya, J., Sahputra, A. Syahputra, D., & Wahyuni, D. (2021). Peran Literasi Digital di Masa Pandemik. Cattleya Darmaya Fortuna
  32. Sujana, A., & Rachmatin, D. (2019). Literasi digital abad 21 bagi mahasiswa PGSD: apa, mengapa, dan bagaimana. In Current Research in Education: Conference Series Journal, 1(1): 003
  33. Sujana, A., & Rachmatin, D. (2019). Literasi Digital Abad 21 Bagi Mahasiswa PGSD: Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Conference Series Journal, 1(1), 1–7. https://ejournal.upi.edu/index.php/crecs/article/view/14284
  34. Saputra, U. N. (2020). Tantangan Widyaiswara di Era Industri 4.0. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 7(1), 23–29.
  35. Surat Edaran LAN, 2020 Surat Edaran Nomor:10/K.1/Hkm.02.3/2020 Tentang Panduan Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19)
  36. Suyanto. (2005). Mengenal E-Learning Asep Herman Suyanto asep_hs@yahoo.com http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id. tanggal akses 15 September 2022.
  37. Syarifah, I. L., Raharani, F. A., Izzah, N., Mukarromah, S., Yulianti, Y., Geografi, P. P., Sosial, F. I., Semarang, U. N., Matematika, P. P., Semarang, U. N., Semarang, U. N., Biologi, P., Semarang, U. N., & Artikel, I. (2021). Pentingnya Literasi Digital di Era Pandemi. 1(2), 162–168
  38. Taufiq Ahmad, (2020) Urgensi dan Strategi Pengembangan Kompetensi di Era New Normal.
  39. Walpole, Ronald E., Raymond H Myers.; “Ilmu Peluang Dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuawan”, edisi ke-4, Penerbit ITB, Bandung, 1995