Article Sidebar

Submitted
September 21, 2020
Published
September 21, 2020
Download
PDF
Statistic
Read Counter : 397 Download : 277

Main Article Content

Abstract

Pelatihan kepemimpinan merupakan persyaratan dalam posisi tempat kerja. Kenyataannya, mampu menduduki posisi pertama di tempat kerja dan mengikuti diklat kepemimpinan memang tidak terlepas dari terbatasnya kemampuan menyusun anggaran pelatihan. Untuk institusi yang anggaran pendidikan dan pelatihannya terbatas, masih banyak pejabat yang belum mengikuti diklat kepemimpinan pada posisinya. Terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan pelaksanaan diklat kepemimpinan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali sejak tahun 2017 telah mencoba membandingkan Pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dan Tingkat III melalui Pola Kontribusi dengan Pola Kemitraan. Hasil kelulusan dalam tiga tahun terakhir 2016, 2017, dan 2019 menggambarkan bahwa nilai rata-rata kelulusan dengan perbedaan yang signifikan dan dengan metode deskriptif yang didukung oleh teori, analisis, dan data empiris dapat dibuktikan. Pola Kontribusi Jenjang Wisuda yaitu “sangat memuaskan†> 41% dan nilai rata-rata nilai kelulusan > 87 jika dibandingkan dengan Pola Kemitraan peringkat kelulusan “sangat memuaskan†< 21% dan nilai rata-rata kelulusan. < 86. Indikasi atau penyebab bahwa dalam Penerapan Pola Kemitraan antar peserta kurang signifikan persaingan terbangun karena homogenitas yang dikelompokkan dari satu lembaga yang sama. Beranjak dari hipotesis yang ada guna mencapai kelulusan dengan nilai rata-rata yang sangat baik; Hal tersebut perlu ditentukan melalui Pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Pola Kontribusi. Oleh karena itu, implementasi Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Satu Pintu perlu dilakukan secara bersamaan di Pemerintah Provinsi Bali.Kata Kunci: tekad, pola kontribusi, dan pelatihan satu atap

Article Details

References

  1. Barker, Chris, 2005. Cultural Studies (teori dan praktik). Yogyakarta: Bentang.
  2. Giddens.A.2003. Masyarakat Post-Tradisional. Yogyakarta: IRCiSoD.
  3. Mantra, Ida Bagus. 1996. Landasan Kebudayaan Bali. Denpasar: Yayasan Dharma Sastra.
  4. Nugroho, Heru. 2003. Menumbuhkan Ide-ide Kritis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Ogburn, W.F. 1986. Ketertinggalan Kebudayaan. Jakarta: CV. Rajawali.
  5. Peraturan Pemerintah RI No.101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
  6. Peraturan Pemerintah RI No.11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil Peraturan Kepala LAN, No.9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Widyaiswara.
  7. Peraturan Kepala LAN, No. 19 LAN. 2015. Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III.
  8. Peraturan Kepala LAN, No. 20 LAN. 2015. Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV.
  9. Peraturan Kepala LAN, No. 16 LAN. 2019. Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.
  10. Peraturan Kepala LAN, No. 17 LAN. 2019. Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator.
  11. Peraturan Gubernur Bali, Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Satu Pintu Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali .
  12. Peraturan Gubernur Bali, Nomor 10 Tahun 2020 tentang Komite Penjamin Mutu Diklat dan Pengawas Penyelenggaraan Perngembangan Sumber Daya Manusia.
  13. Sedhawa, Ida Bagus, 2006. Sinergi Nilai Tradisonal dan Nilai Modern Sebagai Faktor Determinan Keberhasilan Usaha Kelompok Peternak Sapi di Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar. Disertasi: Universitas Udayana Denpasar.
  14. Triguna, Ida Bagus Gde Yudha, 1997. Mobilitas Kelas, Konflik, dan Penafsiran Kembali Simbolisme Masyarakat Hindu di Bali. Disertasi: Universitas Padjadjaran Bandung.